Tentang
Hutan Lindung Sungai Wain
Jantung Kehidupan
Kota Balikpapan
Hutan Lindung Sungai Wain terletak di km. 15 pada bagian utara Kota Balikpapan, berdekatan dengan jalan utama antara Balikpapan dan Samarinda di bagian timur, Teluk Balikpapan di sebelah barat.
Hutan Lindung Sungai Wain adalah hamparan hutan dataran rendah yang relatif kecil (± 10.000 ha) tetapi sangatlah penting keberadaannya bagi kota Balikpapan.
Selain menjadi sumber air bersih untuk 25% kebutuhan kota Balikpapan (± 700.000 jiwa) termasuk kebutuhan air baku untuk kilang minyak Pertamina, HLSW memiliki potensi untuk ekowisata, penelitian dan pendidikan yang luar biasa.
Sejarah
1934
Sultan Kutai menetapkan Kawasan Hutan Sungai Wain sebagai hutan yang akan dilestarikan.
1947
Kawasan Hutan Sungai Wain mulai dimanfaatkan sebagai kawasan tangkapan air untuk kebutuhan industri pengolahan minyak.
2002
Pada tahun 2002 Kota Balikpapan membentuk unit pengelola khusus untuk mengelola HLSW secara serius.
Pengelolaan
Sejarah pengelolaan Hutan Lindung Sungai Wain cukup panjang, sejak ditetapkan oleh Sultan Kutai di tahun 1934, sampai pembentukan Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain pada tahun 2002, hingga sekarang berada di bawah Kesatuan Pengelolaan Hutan Bongan, mengikuti peraturan Undang-Undang No. 23/2014. Sejak awal tahun 2016 hingga sekarang Yayasan Pro Natura (www.pronaturafoundation.org) menjadi mitra utama dalam pengelolaan dan pelestarian HLSW.
HLSW terletak di 116o 47′ – 116o 55′ Bujur Timur dan 01o 02′ – 01o 10′ Lintang Selatan dengan luasan ±10.000 ha. Secara administratif berada di Kecamatan Balikpapan Barat dan di kelurahan Karang Joang di Balikpapan Utara.
Sebagai hutan tropis alami terakhir yang masih tersisa di wilayah pantai antara Samarinda dan Balikpapan, Kalimantan Timur, HLSW memiliki nilai strategis sebagai sistem pendukung yang vital untuk Kota Balikpapan.
Saat ini pengelolaan harian Hutan Lindung Sungai Wain bergantung pada bantuan dari Yayasan Pro Natura. Perlu dikembangkan pendanaan untuk pengelolaan yang berkelanjutan, di mana PERTAMINA dapat memberi kontribusi yang signifikan, mengingat semua air bersih selama lebih dari 70 tahun telah dimanfaatkan industri minyak di Balikpapan.
Hutan Lindung Sungai Wain Berjasa Memberikan Manfaat Bagi Kehidupan
Flora
Lebih dari 1000 jenis tumbuhan telah diidentifikasi di HLSW. Hutan ini luar biasa kaya jenis pepohonan Dipterocarpaceae. HLSW menjadi sumber genetika yang sangat penting.
Fauna
Satwa asli Kalimantan ditemukan tinggal di HLSW. Sayangnya banyak jenis sekarang telah berstatus “TERANCAM PUNAH” karena hutan dataran rendah sudah hampir habis ditebang!
Air
70 tahun lebih air dari HLSW digunakan sebagai penopang industri minyak di Balikpapan. Tanpa air dari HLSW kota Balikpapan tidak akan menjadi kota besar seperti sekarang!
Ilmu Pengetahuan
HLSW dijadikan pusat ilmu pengetahuan sejak awal tahun 1990an. HLSW menjadi lokasi pertama untuk penelitian beruang madu di dunia, berbagai plot permanen ditetapkan, dan beberapa stasiun penelitian dibangun sebagai penunjang kegiatan belajar.
Paru-Paru Kota
Udara bersih untuk kota Balikpapan sangat diperlukan mengingat pertumbuhan kota semakin pesat yang turut memicu peningkatan pencemaran udara. HLSW bisa disebut sebagai paru-paru hijau Kota Balikpapan! Udara pepohonan rimbun HLSW menyerap CO2 yang kotor dari Balikpapan dan melepas O2 bersih yang dinikmati oleh warga tanpa disadari!
Hutan Lindung Sungai Wain ditetapkan dan dijaga fungsinya sebagai kawasan tangkapan air
Manfaat sebagai penyedia air bersih inilah yang mengingatkan kita betapa pentingnya Hutan Lindung Sungai Wain sebagai sumber air untuk masa depan masyarakat Kota Balikpapan.
