Flora
Nilai Ekologis
Flora
Lebih dari 1000 jenis pohon telah diidentifikasi di HLSW. Hutan ini luar biasa kaya jenis pohon dari keluarga Dipterocarpaceae (meranti dan sebangsa) karena mereka paling kaya jenis di hutan dataran rendah. Kayu ulin yang sudah langka dan dilindungi masih ditemukan cukup sering! HLSW menjadi sumber genetika yang sangat penting.
Nilai Ekologis Flora
Hutan Lindung Sungai Wain adalah contoh tipe hutan dataran rendah unik dan khas, yang dulunya menutupi hampir seluruh wilayah pantai Balikpapan hingga Samarinda.
Jenis pohon dominan di hutan primer adalah bangkirai, ulin, pohon buah-buahan seperti durian hutan, dan berbagai jenis pohon meranti. Telah ditemukan lebih dari 1000 jenis tumbuhan di hutan ini!
Flora HLSW
Hutan Lindung Sungai Wain memiliki beberapa tipe hutan yang terdiri dari rawa-rawa terbuka, hutan rawa air tawar, hutan sungai (riverine), hutan Dipterocarpa dataran rendah yang lembab serta hutan Dipterocarpa perbukitan kering yang secara keseluruhan mempunyai spesies pohon dengan karakteristik berbeda untuk masing-masing tipe. Suatu perubahan kelembaban yang curam (drastis) dari Selatan ke Utara dari hutan cadangan , yang diselingi dengan lembah dan sungai, menambah keragaman spesies pohon yang tinggi, yang menduduki peringkat tertinggi di Asia Tenggara. Tipe vegetasi yang berbeda memberikan beberapa kemungkinan bagi satwa untuk berpindah dan menghindari kelangkaan makanan pada waktu musim kering.
Hutan Lindung Sungai Wain merupakan sebuah contoh unik dan khas atas tipe hutan Dipterocarpa dataran rendah, yang dulunya menutupi hampir seluruh wilayah antar Balikpapan – Samarinda. Jenis pohon kanopi dominan di hutan tersebut antara lain Bangkirai (Shorea laevis), Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan Gaharu (Aquilaria malaccensis). Selain dari jenis pohon kanopi tersebut, hutan lindung ini juga mempunyai keragaman jenis yang tinggi untuk jenis-jenis epifit anggrek, pakis dan tumbuhan merambat lainnya.
Jahe Balikpapan
Selama melakukan penelitian tentang tumbuhan jahe Etlingera di Kalimantan, Axel Dalberg Poulsen seorang ahli botani Denmark telah mendokumentasikan sebuah jenis jahe baru yang hanya ditemukan di Hutan Lindung Sungai Wain.






Axel pada saat itu tengah dalam proses mengumpulkan materi buku tentang jahe Etlingera Kalimantan dan menyadari bahwa tumbuhan ini adalah jenis yang berbeda dari jenis yang ia ketahui sebelumnya. Ia menamakan tumbuhan ini sebagai Etlingera balikpapanensis dan telah dipublikasikan ke dalam bukunya yang berjudul “Etlingera of Borneo”, diterbitkan pada bulan Agustus 2006.
