Ancaman

Ancaman

Mereduksi Ancaman Kelestarian Lingkungan

Sebagai salah satu hutan tropis yang masih tersisa di Provinsi Kalimantan Timur yang berada di Kota Balikpapan, kawasan Hutan Lindung Sungai Wain memiliki nilai strategis sebagai sistem pendukung kehidupan Kota Balikpapan di tengah pesatnya deru pembangunan. Dengan kekayaan keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan yang tidak ternilai bagi Kota Balikpapan, sangat disayangkan bahwa integritas ekosistem HLSW kian terhimpit oleh tekanan pembangunan. Perlindungan HLSW dari berbagai ancaman, gangguan dan konflik kepentingan menjadi isu penting yang tak dapat diabaikan.

Kebakaran Hutan

Kebakaran yang terbesar sepanjang sejarah terjadi pada tahun 1998, telah menghanguskan lebih dari 5 juta ha hutan atau 25% dari luas wilayah Kalimantan Timur.

Setelah 17 tahun terbebas dari kebakaran besar, kemarau El Niño pada bulan Oktober 2015 kembali memicu api besar masuk dan membakar hutan hampir mencapai 1000 ha. Selama mengikuti perubahan iklim itu, pencegahan bahaya api menjadi pekerjaan terberat setiap tahun. Pembuatan sekat bakar rutin dilakukan mengingat ancaman kebakaran juga datang dari aktifitas peladangan yang berada di sekitar hutan.

Kebakaran adalah ancaman yang paling dahsyat untuk hutan hujan tropis karena hutan tersebut tidak mempunyai kemampuan adaptasi terhadap kebakaran.

Kebakaran juga menghilangkan hampir semua keanekaragaman hayati hutan. Mortalitas pohon hutan akan mencapai lebih dari 90%, sehingga setahun kemudian daerah itu hanya akan menjadi padang pakis atau alang-alang dan pohon mati. Demikian pula fungsi DAS akan sangat terganggu karena hutan yang terbakar tidak dapat menyimpan air seperti hutan yang sehat.

Pembangunan Jalan Pulau Balang

Saat ini di sebelah barat HLSW sedang dibangun jalan penghubung ke Pulau Balang. Sayangnya pembangunan ini tidak memperhatikan dampak pada kawasan lindung; alternatif yang kurang merusak lingkungan diabaikan.

Jalan ini memutuskan Hutan Lindung Sungai Wain dari ekosistem pesisir Teluk Balikpapan, dan akan mengakibatkan kerusakan hutan bakau yang istimewa. Proyek seperti ini mencerminkan pola pembangunan yang tidak berkelanjutan.

Perburuan Satwa

Perburuan satwa liar masih menjadi ancaman yang besar. Pemburu liar mencari burung langka, memasang jerat, dan pasang bom untuk memburu babi. Semua ini adalah pelanggaran dan tim pengamanan Hutan Lindung Sungai Wain giat melakukan patroli tanpa henti untuk mencegah dan menangkap para pelanggar!

Berada ditengah-tengah pemukiman masyarakat, HLSW berpeluang besar menjadi tujuan wisata dan penelitian. Namun secara terus-menerus juga dalam ancaman dari perambahan dan perburuan. Sejak tahun 2002 telah terbentuk satuan pengamanan hutan, berbagai kegiatan perlindungan dilakukan untuk mencegah kejahatan terhadap hutan.

Perlindungan

Segala upaya dilakukan untuk menghindarkan HLSW dari segala ancaman. Salah satunya adalah dengan melakukan patroli oleh satuan pengamanan hutan yang terlatih dan profesional. Patroli aktif dilakukan tanpa henti sepanjang tahun.

Selain itu, melakukan monitoring terhadap perubahan faktor-faktor alam seperti kelembaban relatif, curah hujan, jumlah hari tidak hujan, serta kondisi bahan-bahan yang mudah terbakar di hutan. Kecenderungan iklim seperti El Niño yang membawa kemarau panjang yang hebat juga sangat diperhatikan.